Friday, May 13, 2011

DIPEREBUTKAN MALAIKAT


                 Suatu senja yg tenteram, Aku dan putriku yg berusia 7 tahun (NADA FAHMI), sedang duduk santai bersama di teras rumah menunggu kepulangan Suamiku (namanya ga perlu disebutin yaah :p) dari Yogyakarta. Yaa, dia sedang ada project baru di sana, 4 hari sudah Kami ditinggalkan, dan hari ini saatnya ia kembali ke rumah.

"Ayah kok belum datang juga yaa,Bunda?" tanya putriku tiba-tiba. " Nada sudah kangen nih.."
"Mungkin Ayah terjebak macet,Sayang.. Tadi pas Ayah telepon, Ayah baru keluar dari Bandara.." jelasku kepadanya.
"Ayah pasti bawa oleh-oleh yg banyak untuk kita kan,Bunda?" tanyanya lebih lanjut.
"InsyaALLAH.." jawabku sekenanya. Ah, putriku itu memang dekat sekali dengan Ayahnya.
"Gimana kalau Bunda bercerita, sambil nunggu Ayah datang, kamu mau ga?" bujukku yg mulai tak tega melihat Nada gelisah menanti kedatangan Ayahnya.
"Mauuu.. Boleh-boleh.. Habis Bunda kalo bercerita asyik sih, Nada suka.."jawab Nada kegirangan.
"Oke! Listen to Bunda carefully yaa, Honey.." pintaku sambil menariknya ke pangkuanku.

***

      SYAHIRA adalah seorang perempuan yg akhlaknya buruk. Dia jarang sekali melakukan kebaikan dalam hidupnya. Pekerjaannya hanyalah berjudi, mabuk-mabukkan, dan selalu mencela orang lain.
Suatu hari di negeri tempat tinggal Syahira dilanda musim panas yg tiada hentinya. Matahari membakar setiap benda yg disinarinya. Padang gersang menghamburkan debu yg membuat mata menjadi perih.
           Syahira sangat kehausan. Perempuan itu memutuskan utk mencari air dgn sisa tenaga yg dimilikinya. Kerongkongannya terasa kering. Peluhnya bercucuran membasahi wajahnya. Dia berjalan terseok-seok utk mencari sungai dan mata air. Tetapi, semua telah kering kerontang. Syahira hampir terjatuh kehabisan tenaga.

"Oh! Itu ada sumur tua. Semoga masih ada airnya," kata Syahira kepada dirinya sendiri. Dia bergegas menuju sumur itu.
          Kemudian Syahira melepas sepatunya dan mengikatnya dengan tali. Lalu, dia mengulurkan sepatunya itu utk mengambil air dalam sumur.
          Tiba-tiba, seekor anjing mendekati Syahira. Anjing itu juga kepayahan karena menahan haus. Hewan yg malang itu terus menempelkan tubuhnya ke tubuh Syahira. Sepertinya ia berharap agar Syahira memberikan air untuknya.
          Dengan susah payah, akhirnya Syahira berhasil mengambil air dari sumur itu. Dia benar-benar merasa lega dan ingin segera menghabiskan air itu. Tapi, anjing itu juga tak mau berhenti mengganggu. Mereka saling berebut air.
          Akhirnya Syahira merelakan airnya. Dia memberikannya kepada anjing itu. Tak lama, Syahira terjatuh ke tanah, lalu menghembuskan napasnya yg terakhir. Dia meninggal karena sudah tidak tahan lagi menahan haus yg dideritanya. Sementara itu, si anjing telah segar kembali.
          Tak lama kemudian, turunlah Malaikat Raqib dan 'Atid. Mereka mencatat amal Syahira. Ternyata, amal buruknya lebih banyak.

"Asyiiik .... Dia akan ikut denganku ke Neraka," kata malaikat Malik, penjaga pintu neraka kegirangan.
"Eits, belum tentu. Perempuan itu harus masuk surga," kata malaikat Ridwan, penjaga pintu surga.
"Tidak, Ridwan. Perempuan ini banyak berbuat dosa. Dia harus masuk neraka," kata malaikat Malik lagi.
"Tidak! Perempuan ini sudah rela berkorban demi seekor anjing. Dia harus masuk surga," jelas malaikat Ridwan.

Begitulah para malaikat itu. Mereka memperebutkan perempuan yg bernama Syahira.
"Kalau begitu, sebaiknya kita tanyakan saja kepada ALLAH swt," ujar malaikat Ridwan.

Kemudian kedua malaikat itu pergi menghadap ALLAH swt.
"Ridwan, bawalah perempuan ini. Kuikhlaskan dia masuk surga. Dosa-dosanya telah tertebus karena sudah mengorbankan nyawanya demi menolong makhluk-Ku yg lain, yaitu seekor anjing," jawab ALLAH swt.

Malaikat Ridwan tersenyum senang. Lalu, dia membawa Syahira ke surga.
***

"Subhanallah.. ALLAH swt memang benar-benar Maha Pengasih dan Maha Penyayang yaa,Bunda.." respon putriku setelah selesai mendengarkan ceritaku. "Padahal Syahira melakukan banyak dosa tapi bisa masuk surga hanya karna menolong seekor anjing yg kehausan" tutur Nada.
"Iya,Sayang.. ALLAH swt memang Maha Penyayang kepada semua makhluk-Nya, siapapun itu.." terangku kepada putriku.
"Tapi kalau bisa sih, Nada maunya amal kebaikan Nada yg banyak, dan Nada juga suka menolong sesama, so Nada masuk surga nya 100%, ga perlu direbutin malaikat dulu kaya Syahira," jelas Nada kepada Bundanya.
"Aamiin.. Tapi yg paling penting Nada harus nurut sama Ayah dan Bunda.." terangku kepadanya.
Tak lama kemudian.....

"Assalaamu'alaikum.." ucap seorang lelaki tinggi, tampan, dan sholeh. Yah, dia adalah suamiku. (hihhhiiiii, ngarep.com bagi Penulis)
"Wa'alaikumussalam.." jawabku dan Nada berbarengan. "Ayaaaaaah.. Ayah sudah pulang, Nada kangen.." lanjut putriku sambil berlari ke pelukan Ayahnya.
"Alhamdulillah.. Ayah juga kangen sama kalian.. Kelihatannya akrab bener nih selama Ayah tinggal.." goda suamiku.
"Iya dong,Yah.. Eh Ayah bawa oleh-oleh apa nih?" tanya Nada dengan penuh semangat.
"Nih Ayah bawakan Bakpia, Lumpia, dan gelang ukiran utk kamu.. Ada lebih sih, so kamu bisa kasih teman-temanmu nanti.." jawab suamiku.
"Ayah nanti Bakpia & Lumpia nya jangan lupa bagi tetangga yaa,Yah.. Kita harus saling berbagi, meskipun kita sedang dalam kesusahan.." ceramah Nada.

Ah putriku yg satu ini memang cerdas dan baik hati, alhamdulillah yaa Rabb (ucapku dalam hati).

"Baik Tuan Putri Nada.. Sekarang bawa masuk yaa oleh-olehnya.. Ayah mau kangen-kangenan sama Bunda.."
kata Suamiku.

Segera Nada masuk ke dalam membawa tas Ayahnya dan oleh-oleh tersebut.

"Lancar semua,Hab?" tanyaku kepada suamiku, yg dijawab dgn 'Alhamdulillah' olehnya.
"Capek yaaa? Mau mandi dulu atau makan dulu?" tanyaku lebih lanjut.
"Mmmmm, Aku mau cium kening kamu dulu deh.." jawab suamiku sambil menarikku ke dalam pelukannya.
Dan matahari pun total tenggelam berganti malam yg indah.



with much Love,
_Fichri MauLida_

No comments:

Post a Comment