Rena sedang bingung. Tiga cowok mendadak melamarnya pada
saat yang hampir bersamaan. Tidak ada kebingungan yang membingungkan selain
kebingungan menentukan pilihan...
Cowok pertama, YUDI, dikenalnya pas nonton Duo Maia nyanyi di panggung utama Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Senayan. Waktu itu Yudi yang asyik merekam pake Handycam, ga sengaja menginjak kaki Rena yang memakai sandal imut bergambar sapi (secara Rena kan paling suka sama sesuatu yang ber-Icon sapi).
"Aduuuh!!!" teriak Rena kesakitan. Yudi menoleh. Mata mereka bersitatap, Yudi pun terpana. "Hati-hati dong, kaya kamu aja yang pengen lihat Duo Maia tampil. Belum pernah kelilipan ciki yaa!?" marah Rena sambil nyodorin seplastik Ciki yang baru saja dibelinya (bagi yang pernah ke PRJ, pasti tau ciki yang Penulis maksud ^_^)
Yudi tersenyum tapi heran. "Ciki??? Saya Yudi, senang dapet ciki dari kamu.." jawab Yudi yang mengira bakal dikasih ciki sama Rena (efek salah dengar karna faktor kebisingan di sekitar, hehhee..) "Emm, kaki kamu ga apa-apa kan...?" lanjut Yudi.
Mendengar suara dan tatapan lembut Yudi, sebenarnya Rena agak kelepek juga. Udah lebih dari 2 tahun dia haus akan kasih sayang seorang kekasih. Tapi dia harus JAIM dong, alias Jaga Image dan Jaga Iman. Rena menggoyang-goyangkan 10 jari kakinya dengan lentur. "Nggak apa-apa tuh...!"
Yudi memperhatikan wajah Rena dengan seksama, di pikirannya: Hidungnya mancung banget nih cewek, tahi lalat di bawah mata kanannya, maniiis...
(Hahhaaa, Penulis NARSIS! Ga apa-apa dong, kan di Blog sendiri, hehheee..)
Sedangkan Rena menganalisis pribadi Yudi: Hmmm, cukup menyenangkan, sepertinya orangnya loyal, tapi sayang doi kurang tinggi deh untuk Aku...
"Cowok kamu mana?" tanya Yudi.
Rena menggeleng kuat-kuat. "Belum punya cowok tuh! Kenapa? Emang kamu mau jadi cowok Aku ya?" jawab Rena sok PD.
"Eng...." belum sempat Yudi melanjutkan ucapannya, tiba-tiba Rena berkata, "Aku ga niat punya cowok, Aku mau langsung nikah aja."
"Memang kapan kamu mau nikahnya?" tanya Yudi kembali.
"Mungkin tahun depan.. Aku sih berharap ketika Aku dapat Ijazah S1 plus dapat Ijab sah." jawab Rena dengan mantap.
"Kalau gitu, boleh dong Aku nunggu kamu?" goda Yudi penuh harap.
Rena hanya tersenyum tersipu malu.
Kemudian keduanya tukeran nomor HP dan akun Facebook. Nah, sejak itulah mereka berdua dekat dan selalu keep contact entah via sms ataupun chat. Yudi yang seorang Ahli Programmer dan berkumis tipis itu merasa menemukan keceriaan bersama Rena. Dan tepat 10 hari setelah perkenalan itu, Yudi meminta Rena untuk menjadi istrinya. Tapi dasar Rena yang jinak-jinak merpati, lamaran digantung begitu saja kaya menggantung handuk di tiang jemuran. Sikap yang mana bikin cowok geregetan sekaligus pengen nonjok, hehheee...
Cowok pertama, YUDI, dikenalnya pas nonton Duo Maia nyanyi di panggung utama Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Senayan. Waktu itu Yudi yang asyik merekam pake Handycam, ga sengaja menginjak kaki Rena yang memakai sandal imut bergambar sapi (secara Rena kan paling suka sama sesuatu yang ber-Icon sapi).
"Aduuuh!!!" teriak Rena kesakitan. Yudi menoleh. Mata mereka bersitatap, Yudi pun terpana. "Hati-hati dong, kaya kamu aja yang pengen lihat Duo Maia tampil. Belum pernah kelilipan ciki yaa!?" marah Rena sambil nyodorin seplastik Ciki yang baru saja dibelinya (bagi yang pernah ke PRJ, pasti tau ciki yang Penulis maksud ^_^)
Yudi tersenyum tapi heran. "Ciki??? Saya Yudi, senang dapet ciki dari kamu.." jawab Yudi yang mengira bakal dikasih ciki sama Rena (efek salah dengar karna faktor kebisingan di sekitar, hehhee..) "Emm, kaki kamu ga apa-apa kan...?" lanjut Yudi.
Mendengar suara dan tatapan lembut Yudi, sebenarnya Rena agak kelepek juga. Udah lebih dari 2 tahun dia haus akan kasih sayang seorang kekasih. Tapi dia harus JAIM dong, alias Jaga Image dan Jaga Iman. Rena menggoyang-goyangkan 10 jari kakinya dengan lentur. "Nggak apa-apa tuh...!"
Yudi memperhatikan wajah Rena dengan seksama, di pikirannya: Hidungnya mancung banget nih cewek, tahi lalat di bawah mata kanannya, maniiis...
(Hahhaaa, Penulis NARSIS! Ga apa-apa dong, kan di Blog sendiri, hehheee..)
Sedangkan Rena menganalisis pribadi Yudi: Hmmm, cukup menyenangkan, sepertinya orangnya loyal, tapi sayang doi kurang tinggi deh untuk Aku...
"Cowok kamu mana?" tanya Yudi.
Rena menggeleng kuat-kuat. "Belum punya cowok tuh! Kenapa? Emang kamu mau jadi cowok Aku ya?" jawab Rena sok PD.
"Eng...." belum sempat Yudi melanjutkan ucapannya, tiba-tiba Rena berkata, "Aku ga niat punya cowok, Aku mau langsung nikah aja."
"Memang kapan kamu mau nikahnya?" tanya Yudi kembali.
"Mungkin tahun depan.. Aku sih berharap ketika Aku dapat Ijazah S1 plus dapat Ijab sah." jawab Rena dengan mantap.
"Kalau gitu, boleh dong Aku nunggu kamu?" goda Yudi penuh harap.
Rena hanya tersenyum tersipu malu.
Kemudian keduanya tukeran nomor HP dan akun Facebook. Nah, sejak itulah mereka berdua dekat dan selalu keep contact entah via sms ataupun chat. Yudi yang seorang Ahli Programmer dan berkumis tipis itu merasa menemukan keceriaan bersama Rena. Dan tepat 10 hari setelah perkenalan itu, Yudi meminta Rena untuk menjadi istrinya. Tapi dasar Rena yang jinak-jinak merpati, lamaran digantung begitu saja kaya menggantung handuk di tiang jemuran. Sikap yang mana bikin cowok geregetan sekaligus pengen nonjok, hehheee...
***
Tak lama berselang hadir cowok kedua, IRWAN. Cowok yang bekerja di salah satu perusahaan Asuransi Swasta terkemuka ini berperawakan tinggi kurus, paling suka begadang, perokok berat, dan agak Playboy. Ketemuannya di sebuah Rumah Makan Betawi.
Rena sengaja mampir ke rumah makan tersebut untuk membeli soto betawi, karna dia tau pada hari itu Ibunya masak masakan yang dia tidak selera. Waktu itu Rena baru pulang kuliah sambil nenteng buku banyak banget (repot deh pokoknya).
Tiba-tiba Rena melihat anak yang punya rumah makan tersebut, yang baru belajar merangkak, hendak mengambil mobil-mobilannya yang terlempar ke kolong meja. Tapi sayang, sebelum niatnya kesampaian, buku-bukunya jatuh berserakan di lantai. Irwan refleks berusaha menolong merapikan buku-buku Rena yang berjatuhan. Tangannya gak sengaja bersentuhan dengan tangan Rena. Ada sedikit rasa 'serrr' mengalir di hati Rena. Tapi pas Rena mendongak, matanya kelilipan (maklum karna rumah makan betawi terletak di pinggir jalan). Dia mengedip-ngedip. Ting! Sebuah kedipan yang dimaknai 'undangan' oleh Irwan.
"Boleh tau nomor HP kamu?" Irwan mulai menebar senyuman buayanya.
"Apa...?" jawab Rena lugu, tangannya tak henti mengucek-ngucek mata.
Irwan pelan-pelan mendekat hendak meniup mata Rena. Niat itu secara refleks ditepis Rena. Irwan pantang mundur. Dengan gaya lembut dia coba mendekat lagi. Alih-alih berakhir Romantis, Irwan malah mendapati bunyi PLAK! pada pipinya. (Maaf, ini kepentingan alur, aslinya sih Penulis ga akan pernah melakukan itu ke siapapun!!)
Irwan tersentak. "Wow! Kamu sensasional sekaleee...!" puji Irwan spontan sembari mengelus pipinya yang jadi ungu.
Tiga hari kemudian, Irwan yang berhasil mendapatkan nomor HP Rena dari pemilik rumah makan betawi (secara Rena kan pelanggan setia rumah makan itu, sampai pernah pake jasa Delivery segala lagi), sering mengirim ungkapan-ungkapan cinta kepada Rena. Mulai dari memanggilnya 'Cantik' hingga rayuan gombal lain yang pada umumnya dapat meluluhkan hati wanita.
Suatu siang, Irwan menelepon. "Gimana, Ren? Aku butuh kepastian kapan kita bisa jalan-jalan ke KUA? Ini bukan iseng. Aku serius cari Istri, dan Aku menemukan kecocokan denganmu. Apa jawabanmu?" tanya Irwan penuh harap.
Zzz,,,zzz,,,Zzzz,,, Rena malah ketiduran karna kekenyangan sehabis menyantap nasi soto betawi yang dikirimkan Irwan sebelumnya, beserta sebatang cokelat, dan ice cream ukuran 1 liter. Dan.... -plip- keputus deh teleponnya. Maka benar adanya kata-kata bijak yang berbunyi: "Makanlah ketika kau lapar dan berhentilah sebelum kau kenyang" :D
Tapi bagi Irwan, isyarat penolakan itu berarti tantangan. Dan untuk mendapatkan kepastian butuh pengorbanan.
***
DONI adalah cowok ketiga. Blasteran Tegal dan Betawi ini stereotip manusia yang resah dengan kehidupan sekaligus pasrah pada kehendak Tuhan YME.
Intinya: Sholeh tapi Gaul.
Doni yang menjadi Guru Komputer ini muncul ketika Rena sedang bingung hendak berangkat ke Kampus naik apa, busway kah atau ojeg kah?
Yapz! Memang sebelumnya Rena sudah berteman dengan Doni di Facebook, hubungan mereka hanya sebatas percakapan lewat chat atau comment status, itupun tidak intens.
Ketika Rena sedang online, kebetulan sekali Doni pun sedang online. Berawal dari iseng dan hendak nge-tes cowok itu, Rena pun meminta Doni untuk mengantarnya ke Kampus. Ternyata, tanpa disangka, Doni menyanggupi permintaan Rena (apa semua cowok kalau ada maunya, pasti selalu meng-Iya-kan permintaan cewek yaaa? *MikirModeOn*).
Singkat cerita, berangkatlah mereka ke Kampus Rena tercinta.
Keesokan harinya, ketika keduanya sedang online, Doni memulai chat-nya kepada Rena:
Doni: Hai, lg pa nih? Udh mkn blm? -ping-
Rena: Hai juga, lg iseng OL, blm mkn -ping-
Doni: Iiih, makan dong, jangan telat makan coz nti sakit loh.. kalo kmu sakit, aq sedih.. -ping-
Rena: Aduh, Rayuan Gembel yaa, hehheee :p -ping-
Doni: Oya, aq mau jujur sm kmu, stiap aq shalat minta pendamping hidup ke ALLAH, entah knp nama kmu yg slalu tbersit di benakku.. -ping-
Rena: (Haaah, yg bener aje, sedetik pun gue ga pernah kepikiran elo.. *MupengModeOn*)
Rena hanya terdiam, sampai muncul chat Doni berikutnya..
Doni: Kok ga di bls? Gmn, aq boleh kan jd pendamping hidup kmu? -ping-
Akhirnya Rena memutuskan utk Go Offline..
***
EPILOG
Cerpen ini Aku buat atas respon ketidakpercayaanku dan kebingunganku akan "Lamaran" dari 3 Cowok kepadaku beberapa pekan terakhir ini. Entah mereka sedang mengetesku atau mereka hanya iseng saja atau memang lamaran itu datang dari lubuk hati mereka. Jika Iya, wah, rugi dong Aku coz Aku pernah baca di suatu buku, dalam buku itu menjelaskan:
Cerpen ini Aku buat atas respon ketidakpercayaanku dan kebingunganku akan "Lamaran" dari 3 Cowok kepadaku beberapa pekan terakhir ini. Entah mereka sedang mengetesku atau mereka hanya iseng saja atau memang lamaran itu datang dari lubuk hati mereka. Jika Iya, wah, rugi dong Aku coz Aku pernah baca di suatu buku, dalam buku itu menjelaskan:
"Kadang Tuhan membiarkanmu melakukan beberapa kesalahan sebelum
kamu melakukan sebuah kebenaran..
Kadang Dia juga menyediakan beberapa kesempatan sampai kamu menyadari bahwa salah satunya adalah benar-benar milikmu.."
Kadang Dia juga menyediakan beberapa kesempatan sampai kamu menyadari bahwa salah satunya adalah benar-benar milikmu.."
Hmmm, wallaaHu a'lam bish showaab..
Yang Aku yakini adalah, ALLAH swt telah mempersiapkan seseorang yg baik untukku dan waktu yang tepat untukku bertemu dengannya. Ya, Aku yakin sekali itu.
Oya, nama-nama Tokoh di cerpenku ini BUKAN nama asli loh yaa.. Sekalipun ada kemiripan nama tokoh, tempat, atau alur cerita, yaaa Aku mohon maaf :D
in My bedroom,
Selasa, 20 September 2011
00:07am
with Love,Selasa, 20 September 2011
00:07am
_Fichri MauLida_
kalo rena masih bingung ma aku aj..
ReplyDeleteaku juga masih singel gitu...
hihiiii..
kidd..
^_^
ketahuilah seseorang itu lebih dalam, baik dari kerabat ataupun musuhnya..
karna kerabat tau kebaikan dia dan musuh tau kekurangan dia..
hehehee...